Perkembangan
Politik
Terdapat dua
agenda pemburuan dalam masyarakat islam tentang perkembangan politik yaitu:
a. Persoalan
Internasional Politik Islam
Jamaluddin
AL Afgani merupakan tokoh utama penggagas internasionalisme. Islam secara
politik. Menurut Al Afgani, umat islam harus menyatukan barisan dan kekuatannya
dalam satu bentuk Pan-Islamisme. Halini menjadi sangat penting untuk
membentengi diri umat Islam dari dominasi penjajahan Barat. Konsep
nasionalisme, yang membuat umat islam terpecah-pecah dan terkotak-kotak dalam
sekian banyak notion-state, tidak akan konduktif dan tidak dapat diharapkan
untuk menghadapi dominasi Barat tersebut.
b. Persoalan
Hubungan Agama dengan Konsep Negara dalam Islam
115%;">
Respon umat
islam terhadap masalah ini muncul dalam tiga bentuk, respon kalangan modermis,
revivalis, dan sekularis. Menurut kalangan revivalis, bentuk negara islam harus
di kembalikan ke dalam bentuk pengalaman awal sejarah umat islam . Menurut
tokohnyo, Abul A’la Al Mududin, kedalutan tertinggi dalam islam adalah
Tuhan,Oleh karena itu, Al Quran haruslah menjadi konstituti dasar suatu negara
islam.
Bagi
kalangan Modernis, Bentuk Negara islam di serahkan sepenuhnya kepada kebutuhan
zamannya masing-masing, Yang terpenting adalah bahawa pengelolahan politiknya
harus mempunyai landasan etik Islam yang kuat.
Yang paling
kontrovesial adalah kalangan sekularis. Berawal dengan menjelaskan sifat
kepemimpinan Nabi, Ali Abdurraziq sampai pada kesimpulan bahwa islam tidak
mengatur masalah –masalah kenegaraan, tidak memerintahkan, dan juga tidak
melarangnya. Hal ini tampak dalam kepemimpinan Nabi yang murni bersifat
keagamaan. Muhammad dalam pandangan Ali Abdurraziq, menyerahkan sepenuhnya
masalah kenegaraan kepada umat islam secara rasional dan berdasarkan pengalaman
historisnya masing-masing untuk mengatur, mengelola, dan memformat negaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar